Shortcut Dipercepat, Bandara Baru di Kubutambahan Segera Dibangun Jokowi

NangunSatKerthiLokaBali.com – Wacana pembangunan bandara baru di Bali utara terus bergulir, setelah kunjungan Menteri Perhubungan RI ke lokasi rencana bandara baru di Kubutambahan, Buleleng, 30 Desember 2018 dan disusul dengan pengecekan langsung ke lokasi oleh staf Khusus Presiden RI , Lenis Kogoya STh,M.hum. Kini yang terakhir pernyataan Presiden Jokowi, Jumat (15/6/2019) siang di Nusa Dua, Badung – Bali, terkait rencana pembangunan bandara baru tersebut semakin jelas.

Presiden dengan tegas menyatakan bahwa Pembangunan Bandara baru Bali utara akan segera terealisasi dalam waktu dekat. Dengan demikian masyarakat Bali boleh bernafas lega, karena harapan yang ditunggu-tunggu sejak bertahun-tahun bisa segera terwujud. Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan bandara Buleleng ini adalah untuk pemerataan pembangunan dan berdampak pada pengentasan kemiskinan rakyat di sekitarnya yang berjumlah lebih dari 41.000 orang.

Disamping itu juga sebagai bandara alternatif mitigasi erupsi Gunung Agung dan bencana tsunami. Bandara ini diharapkan menjadi pintu gerbang destinasi wisata Indonesia bagian Timur yang berpotensi menambah kapasitas wisman/ tourist ke Bali untuk mendatangkan devisa negara yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan info dari sumber yang dapat dipercaya bahwa Penetapan Lokasi (Penlok) bandara akan segera keluar, tinggal menunggu hari baik saja.

“Dalam rangka menyongsong pembangunan bandara Bali utara, Gubernur Bali telah mempercepat penyelesaian jalan shortcut yang menghubungkan Bali selatan dengan Bali Utara,” ungkap sumber itu. Sebelumnya Presiden Jokowi sempat berbicara mengenai berbagai proyek strategis yang akan dibangun di Provinsi Bali, seperti Bandara Bali Utara. Kajian Bandara Bali Utara segera diputuskan. “Mungkin airport yang Bali bagian utara segera diputuskan studinya. Selesai kajiannya rampung, putusin,” ujar Jokowi.

Bandara tersebut rencananya akan berlokasi di Buleleng, Bali Utara. Lokasi tanah di Kubutambahan merupakan tanah milik desa adat dan sudah mendapat persetujuan dari para kepala desa untuk pembangunan proyek bandara. tim kbs

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *