(Nangunsatkhertilokabali.com)-Bali (28/9) – Agriculture Ministers Meeting (AMM) berlangsung di Bali pada 27-29 September 2022. Acara ini merupakan puncak pertemuan Agriculture Working Group (AWG)-G20. Tidak hanya pertemuan Menteri Pertanian Negara – Negara G20, pelaksanaan AMM juga dimeriahkan dengan sejumlah pameran produk pertanian.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, mengatakan selama pameran berlangsung para Delegasi disuguhkan aneka produk pertanian, sebagian besar diantaranya dapat dicicip dan dinikmati langsung, seperti buah dan pangan lokal. Berbagai produk pertanian yang ditampilkan, terang Kuntoro, tidak hanya berasal dari produk – produk sektor tanaman pangan maupun hortikultura, ia melanjutkan bahwa produk yang dipamerkan juga berasal dari produk perkebunan dan peternakan Indonesia.
“Dari tanaman pangan misalnya ada beras organik, aneka olahan mocaf, hingga beras porang ada di pameran ini, dari Hortikultura ada aneka buah lokal seperti mangga, salak, pisang, manggis, jeruk serta berbagai produk perkebunan seperti olahan kelapa, cokelat, teh, dan juga produk peternakan lainnya seperti obat hewan, maggot, abon sapi, tongseng, susu dan lainnya” rinci Kuntoro.
Konsep pergelaran pameran di AMM, Kata Kuntoro, sejalan dengan tema yang AWG tahun ini yakni “balancing production and trade to fulfill food for all”. Sebagai informasi, pameran AMM kali ini terbagi menjadi tiga bagian yang disesuaikan dengan tiga sub isu prioritas, yang pertama membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
“kedua mendukung perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, dan transparan untuk keterjangkauan pangan bagi semua, dan yang terakhir memajukan kewirausahaan pertanian yang inovatif melalui digitalisasi pertanian untuk meningkatkan penghidupan petani di daerah pedesaan” jelas Kuntoro.
Ia mengatakan pameran tesebut menjadi kesempatan emas bagi pertanian Indonesia untuk unjuk gigi di mata dunia. Dirinya berharap pameran yang dilaksanakan nanti dapat memberi gambaran betapa sektor pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dan mampu menghasilkan berbagai produk pertanian yang berkualitas.
“Disini juga ada booth khusus bersama UMKM pertanian, para delegasi dapat melihat aneka produk pertanian beserta olahannya, seperti beras porang, cricket powder atau tepung jangkrik, bahkan sebagian diantaranya sudah ada yang berhasil tembus pasar ekspor, seperti sarang burung walet” terang Kuntoro.
Senada dengan Kuntoro, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, yang ditunjuk sebagai penanggung jawab Mini Exhibition Display di AMM, mengatakan bahwa ada beberapa tema yang diangkat diantaranya Resilient (ketangguhan pangan) dan promosi pangan lokal sebagai substitusi pangan impor.
Lebih lanjut Suwandi mengatakan bahwa terdapat dua langkah menghadapi ancaman krisis pangan global yakni diversifikasi produksi dan komsumsi pangan lokal, kita tingkatkan produksi sorgum, singkong, jagung, kedelai dan lainnya.
“Saat ini kami sedang menggencarkan perluasan produksi Sorgum sebagai salah satu pangan lokal yang mirip gandum, disamping budidaya yang mudah dan bisa dipanen sampai tiga kali dalam sekali tanam” tambah Suwandi
Sebagai informasi, Pertemuan AMM G20 kali ini dihadiri secara fisik dan virtual oleh 188 delegasi asing. 168 delegasi diantaranya hadir secara fisik di Bali. Para delegasi merupakan perwakilan seluruh anggota G20, 7 negara undangan, serta 8 organisasi internasional.
(AGP/R)