Denpasar, NangunSatKerthiLokaBali.com – Pengembangan ramuan tradisional atau usada untuk mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19 yang tidak bergejala atau OTG dengan memanfaatkan uap arak Bali menyita perhatian banyak kalangan. Beberapa pengusaha nasional yang bernaung di bawah bendera PT Dharma Sehat Sejahtera Nusantata dan berkantor di Jakarta tergerak untuk membantu produksi usada arak Bali dengan menyumbangkan 4.000 botol untuk mengemas dua jenis produk usada arak yang berupa uap dan jamu. Bantuan botol kemasan itu terdiri dari 2.000 buah botol nano spray dan 2.000 botol tetabuhan C19 untuk mengemas usada arak berbentuk jamu.
Paket bantuan tersebut secara simbolis diserahkan Komisaris PT Dharma Sehat Sejahtera Nusantata Henry Salim kepada Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Selasa (1/9/2020). Selanjutnya, bantuan diserahterimakan kepada Ketua Tim Peneliti Ramuan Uap Arak Bali untuk Pasien Covid-19 Prof. Dr I Made Agus Gelgel Wirasuta MSi.
Dalam kata pengantarnya, Prof. Gelgel menyampaikan bahwa Henry Salim adalah sosok pengusaha yang mengikuti perkembangan penanganan pasien Covid-19 di Daerah Bali khususnya dengan menggunakan usada arak. Karena kepeduliannya terhadap Bali dan ingin turut bersumbangsih mempercepat pananganan Covid-19, ia berinisiatif membantu kelancaran proses produksi dengan menyumbang botol kemasan. Menurut Prof. Gelgel, tingginya pemintaan atas produk usada arak khususnya yang berupa uap membutuhkan ketersedian botol nano spray. Ia bersyukur karena ada kelompok pengusaha yang tergerak untuk membantu. Ahli Toksikologi ini berharap, penanganan Covid-19 dengan terapi usada arak berjalan dengan baik sehingga nantinya dapat dijadikan rujukan secara nasional hingga internasional. Dibantu oleh tim risetnya, saat ini Prof. Gelgel sedang mengurus proses perijinan yang menurutnya sebentar lagi akan keluar. Ke depan, ia berharap usada arak Bali masuk dalam protokol kesehatan di sektor pariwisata. Ia ingin di setiap kamar hotel tersedia nano spray usada uap arak Bali yang bisa dimanfaatkan oleh tamu.
Sependapat dengan apa yang disampaikan Prof. Gelgel, Hanry Salim mengatakan bahwa ia memiliki kesan khusus terhadap Bali. Ia mengutarakan rasa prihatin atas keterpurukan sektor pariwisata yang saat ini dialami Pulau Dewata. “Sempat berkeliling ke beberapa tempat, sangat sepi. Pasti banyak karyawan yang kena PHK,” ujarnya. Atas dasar itu, ia tergugah untuk membantu upaya percepatan pananganan Covid-19 melalui pendekatan kearifan lokal usada arak agar Bali dapat segera pulih dan bangkit.
Menanggapi apa yang diuraikan Prof. Gelgel dan Henry Salim, Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian yang diberikan berbagai pihak untuk Bali. Menurut Cok Ace, bantuan ini tentu akan sangat mendukung kelancaran proses riset yang tengah dilakukan. Kepada Prof. Gelgel, Panglingsir Puri Ubud ini berpesan agar seluruh persyaratan perizinan dipenuhi agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. Menurutnya, tim riset harus bisa membuktikan efektifitas metode yang diterapkan. “Jika kita bisa membuktikan metode ini efektif, kepercayaan pasar akan terbangun. Dengan demikian, usada arak menghasilkan tiga keuntungan yaitu pasien lebih cepat sembuh, angka positif bisa ditekan dan mengerakkan perekonomian karena kebutuhan arak pasti akan bertambah,” pungkasnya. (agp/gs)