Rancang Debat Publik Satu Paslon, Ketua KPU Badung : Harap Dapat Skema yang Tepat

MANGUPURA. Dalam rangka perumusan materi dan tema Debat Publik  dengan satu Paslon di Gumi Keris, KPU Kabupaten Badung menggelar Rapat Kerja, Senin (19/10/2020). Hal ini dilakukan terkait semakin dekatnya pelaksanaan kegiatan dan mematangkan rancangan debat yang akan dilaksanakan 24 Oktober 2020 mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Badung I Wayan Semara Cipta menuturkan berdasarkan juknis yang ada apabila dalam pemilihan hanya ada satu Paslon, maka pelaksanaannya akan sedikit berbeda dengan debat dua Paslon atau lebih.

“Pada pelaksanaan debat nanti akan dilakukan penajaman visi misi, kemudian Panelis langsung mengajukan pertanyaan kepada Paslon,” ujar Semara Cipta dalam sambutannya bertempat di Warung Mina Dalung.

Pria yang akrab disapa Kayun itu mengatakan penentuan tema debat, materi, panelis dan moderator harus mendapatkan persetujuan dari Paslon. Terhadap hal ini, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi yang mengundang langsung LO Paslon GiriAsa.

Adapun tema yang digunakan dalam debat perdana nanti ialah Strategi Tata Kelola Dan Tata Laksana Menuju Good And Clean Governance Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Badung. Berkenaan dengan tema yang sudah ditentukan, pihaknya memohon kepada Panelis untuk merumuskan materi yang akan disampaiakan saat pelaksanaan debat.

“Untuk materi debat pemilihan serentak 2020 di seluruh Indonesia, KPU RI merumuskan 7 materi, dan KPU Kabupaten Badung menentukan 3 tema. Ini dikarenakan Debat Publik untuk Kabupaten Badung dilaksanakan sebanyak 3 kali,” terang pria asal Banjar Cabe, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal ini.

“Dari pembahasan kali ini, ia mengharapkan menemukan skema yang tepat untuk pelaksanaan debat dengan satu Paslon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Badung Tahun 2020,” sambungnya.

Sementara itu, I Nyoman Mahaendra Yasa selaku Koordinator Panelis mengatakan pelaksanaan debat di Kabupaten Badung ini tidak seperti dua atau lebih Paslon. Sehingga perlu diperhatikan secara detail seperti rundown, durasi waktu 120 menit serta materi yang disampaikan sehingga sampai dengan baik kepada masyarakat.

“Apresiasi kepada KPU Kabupaten Badung telah merancang dan menetapkan tema yang didalamnya mengandung 3 materi dalam upaya memajukan daerah, dan dari ketiga materi tersebut memang perlu dilakukan koordinasi masing-masing Panelis sehingga tidak terjadi overlap pertanyaan,” ungkap Civitas Akademika Universitas Udayana itu.

Mahaendra menjelaskan dari visi misi program Paslon, bisa menyusun butir-butir penajaman yang simpel seolah langsung mengiplementasikan apa yang menjadi pertanyaan dari masyarakat. Dari 5 perspektif penajaman materi ini, bisa memberikan informasi yang jelas dalam menentukan program pembangunan Paslon dalam memajukan Badung ke depan.

“Yang terpenting adalah membantu memberikan sosialisasi informasi untuk membenahi Badung ke depan melalui ajang debat publik ini,” harapnya.

Selanjutnya Ni Nyoman Artini perwakilan TVRI Bali menyatakan terkait pelaksanaan debat, tentu ada beberapa hal yang harus disepakati. Terlebih dari evaluasi penayangan debat Kabupaten/Kota yang sebelumnya, diharapkan di Kabupaten Badung bisa lebih baik dan berkualitas.

“Dari setiap penyelenggaraan debat, ada pertemuan khusus di TVRI Bali dengan melibatkan seluruh yang terlibat untuk menyamakan persepsi, bagaimana ini bisa ditampilkan menjadi yang terbaik,” pungkasnya.

Di satu sisi, ia menambahkan banyak sekali kesepakatan teknis yang terkadang dimentahkan dengan kebutuhan penayangan di televisi, Oleh karena itu dibutuhkan pengalokasian waktu secara cermat dan detail.

Terakhir Artini menyebutkan secara teknis rundown dari KPU akan dirubah menjadi rundown produksi, sehingga harus dilengkapi dengan denah. Tidak lupa juga terkait cek lokasi agar bisa didampingi oleh KPU, EO dan pihak hotel, sehingga dapat diketahui hal-hal apa yang perlu dicermati lebih awal terutama listrik.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua beserta Anggota KPU Kabupaten Badung, Tim Panelis yang terdiri dari I Nyoman Mahaendra Yasa, Ni Made Eka Mahadewi, I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, I Nyoman Rai, Luh Riniti Rahayu dan Tim Stasiun TVRI Bali.

Print Friendly, PDF & Email
Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *