PENAMPILAN: RUMAH KREASI LINTAS GENERASI OLEH SANGGAR ARMA KUMARA SARI.
Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke-II Tahun 2020
Agung Rai Museum of Art (ARMA), bukan hanya sohor dengan koleksi seni rupanya, dari maestro I Gusti Nyoman Lempad, perupa mumpuni dan sohor Indonesia, hingga pelukis-pelukis dari belahan negeri lain, seperti Walter Spies, Bonnet, Arie Smit, dan sebagainya, namun sedini pendiriannya telah berkomitmen bahwa keberadaannya adalah sebentuk museum hidup atau living museum. Sejumlah kegiatan berkala berlangsung mewarnai aktivitas ARMA yang terletak di daerah Pengosekan, Ubud. Dengan demikian, sebagai ruang publik yang terbuka, program-program disusun dengan tujuan membangun apresiasi masyarakat yang lebih luas, termasuk upaya edukasi bagi generasi muda.
Kegiatan-kegiatan tersebut terwadahi melalui sanggar, salah satunya Sanggar Arma Kumara Sari dengan program rutinnya pelatihan tari, tabuh kepada anak-anak dan generasi muda, tidak ketinggalan seni lukis untuk lintas generasi. Sinergi dan kolaborasi terjalin intens antar seniman dan kreator berbagai bidang, melahirkan pertunjukan, performing art, dan aneka peristiwa seni.
ARMA menjadi pusat kegiatan yang dikunjungi oleh tokoh-tokoh penting dunia, semisal Presiden AS ke-44, Barack Obama beserta keluarga, Mick Jagger, Desmond Tutu, peraih Nobel Perdamaian dari Afrika Selatan, hingga bintang Hollywood sekaligus penulis buku anak-anak Jamie Lee Curtis, juga Edgar Mitchell, seorang astronot Amerika Serikat yang menjadi orang keenam yang mendarat di bulan, dll. Boleh dikata ARMA telah ‘bermetamorfosis’ menjadi Rumah Kreasi melalui sejumlah aktivitas rutinnya bagi generasi muda serta pengembangan bakat minat yang bersifat lintas generasi, bahkan memberikan beasiswa bagi mereka yang berbakat untuk melanjutkan jenjang sekolah seni ke tingkat yang lebih tinggi.
#BaliArtsVirtual #Nangunsatkerthilokabali www.Nangunsatkerthilokabali.com
