NangunSatKerhiLokaBali – Untuk menyukseskan program nasional mencegah Stunting pada balita, Pemprov Bali melakukan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2019 di ruang rapat Cempaka, Bappeda Litbang Prov Bali, Denpasar, Rabu (21/8).
Dalam arahannya, Kepala Bappeda Litbang Prov Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra mengatakan meskipun indikator pembangunan Bali di atas rata-rata nasional, namun masalah stunting ternyata masih ditemukan di beberapa tempat. “Jumlahnya tidak banyak, namun juga memerlukan perhatian yang serius,” jelasnya. Menurutnya, melalui program pemerintah pusat, Bappeda Litbang di masing-masing Provinsi serta Kabupaten Kota menjadi koordinator program pencegahan stunting. “Kita bekerja sama dengan stake holder kesehatan juga, jadi ini merupakan program lintas sektor yang memerlukan dukungan penuh,” jelasnya.
Sementara pada tahun 2018 Kabupaten Gianyar terpilih menjadi Kabupaten prioritas penanganan masalah stunting, sedangkan tahun 2019 terpilih Kabupaten Buleleng. “Pada kesempatan kali ini kita akan mengevaluasi sejauh mana program tersebut sudah berjalan di Kabupaten Gianyar, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam masalah pencegahan stunting,” imbuhnya. Sementara Kabupaten Buleleng juga berkesempatan memaparkan rencana aksi pencegahan stunting yang akan dilaksankan tahun 2019.
Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Gianyar Drs. Gede Widarma Suharta, MM menjelaskan jika masalah stunting masih ditemui di Gianyar, bahkan dengan angka yang cukup tinggi. “Pada tahun 2013 angka stunting di Gianyar mencapai 40,99% dengan jumlah 16.189 balita. Ini cukup ironis mengingat Gianyar sebagai daerah wisata, apalagi fokus stunting ada di Kecamatan Ubud, dan Desa lebih,” jelasnya. Akan tetapi, melalui berbagai program dan aksi angka tersebut bisa dikurangi menjadi 21% pada tahun 2018.
Sementara Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng memaparkan berbagai rencana aksi pencegahan stunting pada tahun 2019. “Dengan program-program yang dicetus pemkab Buleleng kami juga ingin menuntaskan masalah stunting agar bisa tuntas sesuai dengan target Pemprov Bali menjadi Provinsi sehat di tahun 2021,” jelasnya.
Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan (growth faltering) yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
#NangunSatKerthiLokaBali
#KramaBali