NangunSatKerhiLokaBali – Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Penggerak PKK terus berupaya mengembalikan gaya hidup sehat bagi masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini sudah mulai meninggalkan makanan tradisional.
Saat ini makanan semakin banyak variasinya, memberi pilihan yang mudah bagi siapa saja, namun tidak menjamin bermanfaat untuk kesehatan warga. Sehingga perlu dilakukan penataan kantong-kantong atau tempat tersedianya makanan bergizi bagi publik.
Hal ini disampaikan Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat memberikan arahan pada acara ‘Pencanangan Gerakan Diversifikasi Pangan Lomba Cipta Menu/Festival Pangan Lokal B2SA, yang berlangsung di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (30/8).
Menurut Ny Putri Koster, untuk mengembalikan nafsu makan anak-anak, orangtua khususnya seorang ibu harus mampu mengolah makanan sehat namun tanpa menggunakan penyedap makanan. Ini dikarenakan secara alamiah masyarakat Bali di zaman terdahulu sudah memiliki penyedap alami, yakni berupa daun seledri dan buah limau.
Permasalahan gizi selalu menjadi hal urgen yang harus disikapi dengan seksama oleh pemerintah, dalam upaya mensejahterakan masyarakat sekaligus meningkatkan derajat kesehatan warganya. Bukan hanya kekurangan gizi, kelebihan gizi pun tetap menjadi prioritas yang harus diperhatikan.
“Sedangkan pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar atau esensial dan sangat menentukan kualitas taraf hidup suatu bangsa,” ujar Ny Putri Koster.
Ketua TP PKK Provinsi Bali meminta kepada anggota tim penggerak PKK kabupaten bersinergi dengan instansi terkait, khususnya dinas pendidikan untuk memantau dan masuk ke kantong-kantong penyedia makanan di kantin, guna mensosialisasikan cara masak dan menyediakan makanan sehat, serta agar makanan tak sehat hendaknya tidak disediakan dikantin.
“Untuk meminimalisir anak-anak senang ke warung untuk berbelanja, maka ibu di rumah harus pintar memasak sesuai lidah si anak, sehingga mereka tidak punya alasan untuk jajan di luar,” ujar Ny Putri Koster di sela-sela arahannya.
Pencanangan gerakan diversifikasi pangan B2SA juga diisi dengan pemberian makanan sehat oleh Ny Putri Suastini Koster dan Ny Tjok Istri Putri Hariyani Sukawati kepada anak didik sekolah dasar, penanaman cabai kawasan rumah pangan lestari, serta memberikan penilaian untuk lomba cipta menu pangan.
Pada akhir kegiatan, Ny Putri Koster berkesempatan memberikan piala kepada para juara cipta menu yang nantinya akan mewakili Bali di tingkat nasional, yakni juara 1 lomba cipta menu PKK Tabanan dan juara 1 lunch box komersial PKK Jembrana.
Dengan dicanangkannya kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta mengurangi ketergantungan pangan pokok beras. Dan sasaran yang ingin dicapai adalah masyarakat luas, khususnya anak-anak generasi muda.
Dengan dilaksanakannya gerakan atau kampanye diversifikasi pangan ini, diharapkan akan mengoptimalkan potensi pangan lokal sebagai sumber gizi masyarakat menuju kemandirian dan kedaulatan pangan guna mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
#NangunSatKerthiLokaBali
#KramaBali