logofooter G20 Presidency of Indonesia ENG IDN Home Tentang G20 Presidensi G20 Indonesia Jalur Pertemuan Jelajahi Indonesia Registrasi Dan Akreditasi Siaran Pers Siaran Langsung Galeri Jalur Keuangan dan Jalur Sherpa G20 Mendukung Inisiatif Kebijakan untuk Mengatasi Kerawanan Pangan Global dan Malnutrisi pada Pertemuan Gabungan Deputi Keuangan dan Pertanian Pertama

(Nangunsatkhertilokabali.com)-Jakarta, 4 Oktober 2022 – Joint Finance and Agriculture Deputies Meeting (JFADM) digelar pertama kali di bawah Kepresidenan G20 Indonesia Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian RI, pada 3 Oktober 2022. JFADM pertama dihadiri oleh anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional secara virtual.

G20 menyelenggarakan JFADM pertama sebagai respon atas isu kerawanan pangan yang berkembang saat ini dan adanya urgensi untuk memperkuat kolaborasi global dalam mengatasinya. Pertemuan ini merupakan eskalasi dari pembahasan High-Level Seminar on Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity yang diselenggarakan sebelumnya, pada bulan Juli 2022 di sela-sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral/ Finance Ministers and Central Bank Governors’s Meeting (FMCBG) yang ke-3. Pada High-Level Seminar yang merupakan kolaborasi Presidensi Indonesia dengan Pemerintah Arab Saudi tersebut, para anggota G20 fokus membahas tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk merumuskan berbagai solusi kebijakan pertanian, perdagangan, dan perlindungan sosial. Selain itu, para anggota juga sepakat dan berkomitmen pada aksi kolektif global dalam memastikan keterjangkauan pangan bagi semua kalangan.

Pada pertemuan JFADM pertama kali ini, anggota G20 membahas Concept Note: Strengthening Global Collaboration to Tackle Food Insecurity and Malnutrition, sebagai sebuah inisiatif kolaborasi antara G20 Jalur Keuangan dan Jalur Sherpa yang ditujukan untuk membahas perkembangan terkini, mengidentifikasi solusi, dan arah ke depan dalam mengatasi kerawanan pangan global. Proposal tersebut mencakup beberapa hal sebagai berikut: kebijakan pembiayaan, intervensi sistem pertanian dan pangan, serta kebijakan perdagangan.

Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI membuka pertemuan pertama JFADM. Dalam sambutan pembukaannya, Kasdi mengatakan, “Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk membuktikan bahwa G20 tetap menjaga semangat multilateralisme, mewujudkannya sebagai forum yang efektif dalam menjawab tantangan global, khususnya dalam mengatasi kerawanan pangan, dan menegaskan kembali dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan yang terbuka, transparan, inklusif, dapat diprediksi, dan non- diskriminatif.” Sementara itu, menindaklanjuti hasil High-Level Seminar sebelumnya, Suliman al-Khateeb, Wakil Menteri Pertanian Arab Saudi, mengatakan, “Saya ingin menekankan perlunya mengembangkan mekanisme tata kelola jangka panjang yang berkelanjutan dalam pengembangan sistem pangan yang tangguh yang dapat mengantarkan ke arah kondisi ketahanan pangan dan nutrisi.”

Sesi dilanjutkan dengan presentasi dari Wempi Saputra, Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan, dan Deputi Keuangan G20, Indonesia. Dalam paparannya, Wempi menyatakan, “Pertemuan ini, dan pertemuan Menteri Keuangan dan Pertanian G20 minggu depan akan menjadi kesempatan yang cukup menentukan bagi G20 untuk Membangun momentum dan upaya anggota G20 dalam mengatasi ketahanan pangan menjelang KTT Pemimpin G20, dengan memberikan perhatian khusus pada ketersediaan pupuk. Pertemuan Menteri Keuangan dan Pertanian G20 juga akan memberikan dukungan politik dalam memetakan berbagai inisiatif global dalam penanganan kerawanan pangan, kerangka acuannya, dan gambaran aksi nyata oleh anggota G20″.

Menanggapi paparan konsep dari Indonesia, anggota G20 menyampaikan dukungan yang kuat untuk membawa inisiatif ini ke tingkat pertemuan yang lebih tinggi dengan tambahan beberapa masukan, diantaranya terkait dukungan penguatan kerja sama global untuk mengatasi kerawanan pangan dan malnutrisi, mendorong perdagangan yang terbuka, transparan, dan adil. Beberapa negara juga mendorong agar concept note yang disusun dapat menggambarkan tantangan dan solusi yang lebih komprehensif yang dibangun di atas aliansi global dan solidaritas yang tinggi, tanpa menduplikasi strategi dan upaya yang sudah ada dan dibangun sejauh ini.

Hasil pertemuan JFADM pertama ini akan menjadi masukan untuk Pertemuan Gabungan Menteri Keuangan dan Pertanian G20/ Joint Finance and Agriculture Ministers’s Meeting (JFAMM) yang pertama pada FMCBG ke-4 yang akan diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian dengan Pertemuan Tahunan IMF – World Bank Group di Washington D.C. yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober 2022.

Presidensi G20 Indonesia dengan didukung oleh seluruh anggota G20 dan organisasi internasional berkomitmen dan akan terus menyerukan aksi global untuk memastikan keterjangkauan pangan untuk semua dan mengatasi kerawanan yang ada dengan kolaborasi global termasuk melalui bauran kebijakan fiskal dan sektoral.

(AGP/R)

https://www.youtube.com/watch?v=RyRTbS5QGLs&t=2s

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *