NangunSatKerthiLokaBali.com – Lebih dari 200 orang petani muda yang juga pelaku usaha milenial berbagai bidang pertanian bergabung dalam ajang Farmers Camp 2019. Ratusan petani muda milenial se-Bali yang tahun ini mengikuti Farmers Camp sebagai bentuk kerjasama antara Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali dengan Udayana Commenity Development Program (UCDP) dan Forum Petani Muda Bali serta Pemda Kabupaten Buleleng. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 31 Mei sampai 2 Juni 2019 bertempat di Camping Ground Soewan Garden, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bali, Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si menyebutkan, Farmers Camp 2019 dilaksanakan untuk menjalin keakraban antara pemuda tani pelaku usaha bidang pertanian untuk saling mengenal, tukar menukar informasi, koordinasi dalam mengembangkan usaha dan terjalinya kemitraan usaha. “Kita menyambut baik pelaksanaan Farmers Camp 2019, karena dapat sebagai ajang komunikasi para pemuda tani milenial. Hal ini sekaligus menepis anggapan bahwa pertanian ditinggalkan oleh generasi muda,” ujar Birokrat asal Tabanan ini, Sabtu (1/6/2019).
Kegiatan dikemas seperti kemping di alam terbuka dan tidur dalam tenda-tenda yang disiapkan panitia. Beberapa materi yang disampaikan antara lain agribisnis (kopi, pisang, cengkeh, jeruk, setrobery, salak, jamur, lebah madu), pertanian organik dan tentang agro wisata yang dipresentasikan langsung oleh pemuda tani pelaku usaha peserta Farmers Camp 2019 tersebut sebagai sucses strory. Kegiatan seminar diselingi dengan hiburan dan permainan-permainan untuk menjalin keakraban. “Forum pemuda tani milenial ini, agar mempunyai program kerja, sehingga tidak hanya sebatas melaksanakan acara-acara serimonial saja. Tapi terjun langsung memberikan asistensi masyarakat tani,” bebernya.
Di sisi lain, Ketua Panitia Farmer Camp 2019, Agung Weda membenarkan ajang ini untuk mempertemukan para petani muda guna meningkatkan kualitas produksi pertanian dan peternakan yang ada di Bali. Kegiatan Farmer Camp akan diawali dengan pengukuhan kepengurusan dari Forum Petani Muda Bali (masa bakti 2018-2021) sebagai wadah penyerap aspirasi petani-petani muda Bali dan dilajutkan dengan pengukuhan asosiasi dari setiap komoditas pertanian dan peternakan yang ada di Bali, antara lain Asosiasi Durian, Asosiasi Manggis, Asosiasi Cengkeh, Asosiasi Kopi, Asosiasi Jeruk, Asosiasi Buah Naga, Asosiasi Salak, Asosiasi Pisang, Asosiasi Strawberry, Asosiasi Padi, Asosiasi Sayur-mayur, Asosiasi Peternak Jangkrik dan Asosiasi Peternak Lebah Madu.
Dalam kegiatan ini, para petani muda Bali akan diberikan edukasi dan pelatihan tentang penerapan SOP dan GAP secara berkelanjutan, bertukar informasi tentang perkembangan harga dan sentra-sentra usaha yang dapat menyerap produk pertanian dalam sekala lokal dan ekspor. Selain itu, para petani ini akan diberikan materi-materi training dari trainer-trainer nasional, antara lain be the leader be the champion, basic financial management for farmer dan organik farming. “Kita juga kasi cara pembuatan sarang lebah di kebun, pengembangan agrowisata, penanaman pohon untuk penghijauan dan pembersihan sampah plastik,” tutupnya. tim kbs