NangunSatKerthiLokaBali – Pulau Bali kembali dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan Bali Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke 6. Acara ini merupakan pertemuan “B to B” antara pelaku pariwisata (bussiness) secara langsung. Untuk itu, dalam Opening Ceremony tersebut Gubernur Bali Wayan Koster diwakili oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, bertempat di Festival Park-Garuda Wisnu Kencana, Badung pada (26/06).
Dalam sambutan singkatnya, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa Pulau Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi, maka itu pembangunan dan pembenahan di segala bidang serta menyeluruh sangat diperlukan untuk keberangsungan pariwisata Bali.
“Bapak Gubernur dan Saya selaku wakil telah mencanangkan program pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dimana dalam hal ini pariwisata harus maju, membawa manfaat dan keberlangsungan bagi alam, budaya serta masyarakat Bali yang kita cintai”, ujarnya dihadapan para delegasi.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace berharap dalam pertemuan B to B ini, kedua belah pihak pelaku bisnis harus sama-sama menguntungkan dan puas, namun tetap dengan tidak lupa untuk turut menjaga alam, budaya serta lingkungan Bali agar tetap lestari. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa BBTF yang tahun ini mengangkat tema “Journey to Suastainable Tourism” yang dapat diartikan sebuah perjalanan Bali menuju pariwisata yang berkelanjutan. Ia berharap dengan acara ini kedepan Bali semakin dipercaya oleh pelaku bisnis pariwisata dunia, sehingga berpengaruh positif bagi perkembangan bisnis kepariwisataan Bali.
Sebelumnya Menteri Pariwisata RI Arief Yahya yang secara langsung membuka acara tersebut mengatakan bahwa Kementrian Pariwisata sangat mengapresiasi acara BBTF yang dimulai sejak tahun 2014 konsisten dilaksanakan sampai saat ini. BBTF tetap diminati oleh pelaku industri pariwisata Bali. Menurutnya, Event ini adalah tempat untuk mengenalkan produk-produknya kepada tour operator (TO) dari luar negeri. Pasalnya, setiap tahun penyelenggaraan event promosi pariwisata berkelas internasional tersebut mampu mendatangkan ratusan TO potensial dari sejumlah negara. mengungkapkan, TO yang hadir pada setiap promosi pariwisata tahunan ini merupakan travel agent luar negeri yang membawa puluhan ribu wisatawan ke Bali. “Sehingga BBTF tempat yang tepat bagi industri pariwisata Bali dan sekitarnya untuk mempromosikan produk wisatanya. Karena yang hadir memang pembeli atau TO yang potensial,” kata Arief Yahya.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa keberhasilan BBTF sejak diluncurkan mewakili sinergi Pentahelix yang digencarkan Kemenpar. Bali sebagai pusat kegiatan dan panggung untuk mempromosikan atau menampilkan tempat tujuan lain.
“Kementerian Pariwisata jelas mendukung BBTF, dengan rekam jejaknya yang luar biasa dan kinerja yang terbukti sebagai pameran travel terkemuka di Indonesia,” pungkas Menpar Arief Yahya yang sekaligus membuka acara tersebut dengan menekan tombol sirine.
Sementara itu Ketua Komite BBTF 2019 yang juga merupakan Ketua Asita Bali I Ketut Ardana menyampaikan acara ini dilaksanakan dari tanggal 25-29 Juni 2019, dimana sampai saat ini telah ada 232 sellers dan 303 buyers dari 55 negara yang mendaftar, selain itu sebagai suatu bentuk dukungan pasti Kementrian Pariwisata RI juga akan mendatangkan 112 buyers dari 13 negara. “Sedangkan untuk target transaksi penjualan wisata business to business (B2B) sebesar 9,23 triliun lebih besar dari pencapain bbtf 2018 yaitu 7,7 triliun”, ujarnya.
#NangunSatKerthiLokaBali
#KramaBali