NangunSatKerthiLokaBali – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, memberikan apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat pelaksanaan event Roadshow Marketing terbesar di Indonesia “Indonesia Marketeers Festival 2019”. Untuk itu diharapkan acara tersebut dapat menjadi ajang bagi para pelaku usaha khususnya dalam bidang pemasaran untuk menimba ilmu dan insight menarik serta paling update untuk diaplikasikan di dunia professional. Demikian terungkap dalam sambutan Wagub Cok Ace saat menghadiri acara tersebut, di Harris Hotel Sunset Road, Kuta, pada Selasa (6/8).
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa pembangunan sector ekonomi masyarakat Bali tergantung pada iklim pariwisata yang ada. Untuk itu, ia berharap dengan acara tersebut para pengusaha dapat menyerap ilmu bagaimana cara melakukan pemasaran dengan baik, sehingga antar pengusaha yang ada di Bali dapat bersaing dengan sehat dan tentunya dapat menghasilkan pariwisata yang berkualitas. Selain itu, mantan Wakil Bupati Gianyar ini juga meminta para pelaku ekonomi di daerah itu tidak melawan arus dan salah arah dengan merujuk pada visi atau konsep “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sebagai spirit pembangunan ekonomi. Cok Ace mengemukakan visi pembangunan di Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” mengandung makna menjaga keseimbangan alam Bali beserta isinya, baik sekala (jasmani) dan niskala (rohani), kemudian diturunkan dalam konsep pembangunan “satu pulau” dan satu tata kelola.
“Permasalahan kita sudah jelas ketimpangan antarsektor, antarwilayah. Jadi, khususnya yang menekuni bidang ekonomi jangan sampai salah arah dan salah menentukan sikap,” ucapnya.
Dengan adanya persamaan persepsi melalui rujukan konsep itu, kata Cok Ace, maka arah pembangunan pemerintah dapat diketahui sehingga para pelaku ekonomi bisa masuk dalam mata rantai pembangunan dan jangan sampai melawan arus.
Guna mendukung visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Pemprov Bali sendiri sejauh ini sudah mengeluarkan sejumlah peraturan gubernur, diantaranya Pergub Penggunaan Busana Adat Bali, Pergub Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, hingga Pergub Bali tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Selain itu, guna melindungi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, Pemprov Bali juga telah menutup toko-toko “nakal” di wilayah Benoa yang berafiliasi dengan agen perjalanan wisata dari Tiongkok yang sangat merugikan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Sementara itu, Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya selaku pihak penyelenggara Indonesia Marketeers Festival 2019.mengatakan bahwa Event roadshow marketing terbesar ini sudah digelar ketujuh kalinya yang dimulai sejak tahun 2013. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Indonesia Marketeers Festival 2019 menyapa 17 kota di Indonesia, dimulai dari Balikpapan sampai Jogjakarta, 19 Juni sampai 15 Agustus 2019. Total selama roadshow akan ada sekitar 17.000 partisipan di mana mereka akan mendapatkan banyak ilmu baru dari pakar-pakarnya langsung. Tema event kali ini adalah seputar dunia sales, Sales Promotion Breakthrough: 5 Gebrakan Penjualan 2019, Sales Naik, Brand Apik.
“Untuk meningkatkan penjualan di tahun 2019, harus gencar melakukan sales promotion. Tapi awas, jangan hanya diskon! Karena masih banyak strategi atau gebrakan yang bisa dilakukan agar sales naik, plus nama brand Anda tetap apik,” ujarnya.
Sesuai dengan tema, ada lima gebrakan yang bisa membuat penjualan meningkat. Pertama adalah gebrakan benefit, bonus, dan bundling. Setelah itu ada flexi, flash, dan free. Ketiga ada co-brand, collab, dan cross-sell. Keempat adalah experience, engage, dan endorse. Dan gebrakan terakhir adalah limited, loyal, dan lucky. Dalam event Roadshow Marketing ini juga pihak MarkPlus Inc turut memberikan penghargaan kepada beberapa Institusi dan perorangan yang dinilai telah sukses menjadi marketeers.
#NangunSatKerthiLokaBali
#KramaBali