Nangunsatkerthilokabali.com, Karangasem – Di tengah guyuran hujan yang cukup lebat, tak menyurutkan niat Penjabat (Pj.) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya untuk mengikuti prosesi Nedunang Ida Bhatara dan Nuur Tirta, bahkan Mundut Pralingga Ida Bhatara dari Bale Pesimpenan Agung menuju Padma Tiga untuk selanjutnya distanakan di Bale Pesamuan Agung Penataran Agung Besakih, dalam rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem, Kamis (Wraspati Paing, Medangsia) 21 Maret 2024.
Pj. Gubernur Bali yang kala itu turut didampingi Ny. drg. Ida Mahendra Jaya, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra beserta Ny. Widiasmini Indra, dan pasukan lengkap seluruh Pimpinan Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Bali mengawali rangkaian prosesi dengan persembahyangan di Pelinggih Ida Bhatara Lingsir. Yang tampak disaksikan pula oleh Ida Rsi Agung Wayadya Suprabu Sogata Karang Grya Bang Kawiswara Kangin, Bungkulan, Buleleng serta Raja Puri Agung Klungkung Ida Dalem Semara Putra.
Prosesi Nedunang Ida Bhatara yang dipuput oleh Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, merupakan salah satu rangkaian Upacara IBTK Pura Agung Besakih yang puncaknya akan dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Kadasa, Minggu (24/3).
Menurut Ketua III IBTK 2024, Nyoman Artana rangkaian IBTK selanjutnya yakni upacara melasti ke Tegal Suci pada Jumat (22/3), dilanjutkan Sabtu (23/3) akan digelar prosesi Mapepada dan Memben. “Karya IBTK di Pura Agung Besakih dilaksanakan nyejer selama 24 hari, hingga Nyineb nanti pada tanggal 14 April depan. Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pemedek yang berkeinginan tangkil ngaturang bakti, sehingga bisa menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki,” ujarnya.
Sementara itu Pemucuk Mangku Pura Agung Besakih, I Gusti Mangku Jana, menjelaskan prosesi Nedunang Ida Bhatara dan Nuur Tirta serangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dilaksanakan di seluruh Pura dalam lingkup Kompleks Pura Agung Besakih. “Termasuk juga Ida Bhatara di Catur Lawa dan pedharman masing-masing”, tandasnya.
Jro Mangku Jana juga mengatakan, setelah keseluruhan Ida Bhatara tedun di Pesamuhan Agung maka dilanjutkan dengan prosesi ngayabang Ida Bhatara yang dipuput Ida Sulinggih, diiringi tari-tarian Wali/sakral seperti Topeng Sidakarya dan Wayang Gedog. “Prosesi ini juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai Pura amongan masing-masing”, katanya. “Prosesi diakhiri persembahyangan bersama oleh Bapak Gubernur, Sekda, Kepala Perangkat Daerah serta masyarakat lainnya”, imbuhnya lagi.
Jro Mangku Jana juga mengajak masyarakat atau pemedek yang tangkil selama nyejer IBTK senantiasa menjaga ketertiban dan mengikuti arahan petugas yang ada demi kelancaran persembahyangan serta meminimalisir kemacetan lalu lintas selama upacara berlangsung. “Kami juga mengharapkan seluruh pemedek untuk turut menjaga kebersihan di areal Pura Agung Besakih, membuang sampah pada tempatnya serta dihimbau untuk tidak membawa tas plastik”, harapnya. “Semoga dengan demikian niat kita untuk mendapatkan restu, anugerah Ida Bhatara selama pelaksanaan karya ini bisa terlaksana dengan baik”, tambahnya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Kepala Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi Bali I Gusti Ngurah Satria Perwira, Bupati Karangasem I Gede Dana, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, jajaran Kementerian Agama Provinsi Bali serta seluruh Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
(AGP/RDT)