PENAMPILAN: “KOLABORASA’’, OLEH SANGGAR SILURBARONG

PENAMPILAN: “KOLABORASA’’, OLEH SANGGAR SILURBARONG
Festival Seni Bali Jani (FSBJ) ke-II Tahun 2020


Film dokumenter (documentary movie) adalah film yang mendokumentasikan suatu kenyataan atau realitadan fakta. Dalam film dokumenter tidak ada cerita yang dibuat-buat untuk mendramatisir adegan sepanjang film.Film dokumenter digunakan untuk mempresentasikan kenyataan dan menampilkan kembali fakta yang ada dalam kehidupan,yang dibuat lebih terstruktur. Film dokumenter kerap digunakan sebagai media kritik sosial dengan memotret maupun merekam hal-hal kelam dalam negara seperti potret kehidupan masyarakat miskin atau kesenjangan sosial yang terjadi dalam suatu negara.

Dalam pembuatan film dokumenter“KOLABORASA”, pembuat memilih gaya dokumenter observational yang bertujuan untuk menolak mengintervensi objek dan peristiwa. pembuat film berusaha untuk netral dan tidak menghakimi subjek atau peristiwa. Penekanan dokumenter untuk memaparkan potongan kehidupan manusia secara akurat atau mempertunjukkan gambaran kehidupan manusia secara langsung.

Dengan bahasa sederhananya, pembuat film dokumente rtidak ikut campur terhadap subjek atau peristiwa yang ada di depannya, ia hanya merekam realita dan fakta peristiwa yang ada. Hal inilah yang membuat tipe observational dikenal dengan Direct Cinema yang akhirnya menjadi sebuah gaya dalam film dokumenter. Berawal dari sebuah ide yang mengangkat suatu proses berkaryanya dari sosok fotografer Bali yaitu Gusti Agung Wijaya Utama yang lebih kita kenal Gung Ama,dalam menemukan sebuah identitas karya yang di beri nama projek rekontruksi Gama 1930.

Berawal dari rasa penasaransosok Gung Ama denganfashionbali pada tahun 1930-an, penasaran akanfungsi dan kegunaan kain songket pada tahun tersebut. Karena seiring berjalannya waktu kegunaan songket dalam masyarakat bali kian berkurang. Padahal kain songket memiliki sebuah makna dan fungsi tersendiri, mulai dari pemilihan motif, jenis dan warna. Selain kain songket, accesories yang melambangkan sebuah identitas seseorang yang ada di bali juga menjadi daya tarik sosok Gung Ama dalam riset pembuatan identitas karya fotografi. Tentu hal itu menempuh proses yang lumayan panjang, mulai darimencari narasumber yang memang paham betul penempatan dan fungsi pakaian, kain, dan accessories.

#BaliArtsVirtual #Nangunsatkerthilokabali www.Nangunsatkerthilokabali.com

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *