Denpasar, Nangunsatkerthilokabali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak organisasi kepemudaan senantiasa menjaga jalinan keharmonisan dan kerukunan Bali yang heterogen.
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara saat menerima audiensi DPD Pemuda Batak Bersatu (PBB) Provinsi Bali, Jumat (18/12) di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar.
Selain itu, Gubernur Koster juga mengajak Pemuda Batak Bersatu dapat bersinergi dengan Pemprov Bali bersama masyarakat dalam mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’.
“Visi ini dimaksudkan untuk menuju Bali Era Baru, yaitu suatu era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru, Bali yang kawista, Bali yang tata-titi tentram kerta raharja, gemah ripah lohjinawi. Yakni tatanan kehidupan holistik,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Gubernur Koster bahwa pembangunan Bali dilaksanakan dengan konsep Pola Pembangunan Semesta Berencana (PPSB) yang berlangsung secara sistematis, masif dan dinamis dalam tataran lokal, nasional maupun global.
“Untuk mewujudkan Bali Era Baru, penyelenggaraan pembangunan Bali harus dilakukan dengan paradigm atau pendekatan berbagai aspek. Yaitu pembangunan bersifat holistik, membangun seluruh wilayah Bali secara terpola, terencana, terarah dan terintegrasi yang memastikan adanya keseimbangan, pemerataan, dan keadilan pembangunan antarwilayah kabupaten/kota se-Bali,” jelasnya.
Di sisi lain terkait kepengurusan dalam organisasi kepemudaan, Gubernur Koster berharap agar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi mesti menjadi perhatian serius para pengurus.
“Kepengurusan hendaknya sesuai wewenang dan fungsinya masing-masing, dan tidak boleh campur aduk agar tidak menimbulkan masalah dalam kepengurusan tersebut. Karena hancurnya sebuah organisasi bukanlah dari orang luar, namun justru dari dalam badan kepengurusan itu sendiri,” pesannya.
Sementara itu, Ketua DPD Pemuda Batak Bersatu Provinsi Bali Robert Manurung mengatakan bahwa organisasi diketuainya selalu menjunjung tinggi persatuan dan keutuhan NKRI. “NKRI harga mati. Kita berdiri atas dasar solidaritas, kita bukan organisasi yang bersifat premanisme. Kita diikat kekeluargaan dan saling peduli,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, hadir pula sejumlah pengurus Pemuda Batak Bersatu Bali dari wilayah Gianyar, Tabanan, Buleleng, Badung dan lainnya. (AGS)