Denpasar, NangunSatKerthiLokaBali.com – Pandemi Covid-19 telah memengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali sektor pariwisata yang merupakan roda utama perekonomian Bali. Memburuknya pendapatan pariwisata di Bali juga berdampak pada pelaku UMKM. “Saya percaya di mana ada tantangan di sana ada peluang. Untuk itu saya harap masayarakat terutama para UMKM di bali untuk jeli melihat peluang yang ada dalam mengais rejeki,” demikian disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat membuka pelatihan UKM Kuliner Gojek Bali via zoom bertempat di Ruang Rapat Wakil Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (8/9).
Dalam kesempatan yang diikuti oleh puluhan pelaku UMKM Kuliner dari Bali secara daring tersebut, Wagub Cok Ace menegaskan bahwa pemerintah sudah memberikan berbagai relaksasi dan keringanan untuk membantu perekonomian. Di sanalah tugas para UMKM ini untuk menangkap peluang tersebut. “Berbagai relaksasi sudah disalurkan seperti keringanan pajak, bantuan yang disalurkan melalui Bank-Bank dengan bunga rendah melalui program PEN, bahkan subsidi bunga untuk para pengusaha cilik. Jadi kata kunci kita untuk situasi ini adalah jeli dan inovasi,” gugahnya kepada para peserta.
Ia mengakui saat krisis terjadi, baik krisis ekonomi tahun 1998 hingga bom Bali I dan II serta Gunung Agung meletus yang membuat pariwisata Bali terpuruk, sektor UMKM lah yang menyelamatkan perekonomian Bali. Dalam situasi ini diharapkan sejarah terulang lagi. “Selama pandemi berlangsung Bali telah mengalami kerugian hingga 9,7 triliun per bulan. Saya harap di triwulan berikutnya bisa membaik dan mendapat support dari UMKM,” imbuh Wagub yang juga menjabat ebagai ketua PHRI Bali tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar ISI itu juga mengapresiasi langkah gojek dalam mengadakan acara ini. GOJEK telah mengakomodasi dan memenuhi segala kebutuhan masyarakat yang tidak hanya sekedar menjadi aplikasi transportasi, tapi juga sebagai teknologi finansial. Hal ini membuat GOJEK sebagai platfrom digital para pelaku usaha UMKM untuk tetap berkembang dan menyejahterakan masyarakat Bali. “Semoga ke depan para UMKM terutama di bidang kuliner bisa menggunakan teknologi dalam memasarkan produk mereka sehingga bisa lebih mudah dijangkau,” imbuhnya.
Ia juga mengapresiasi GOJEK yang telah memberikan semangat dan harapan bagi para pelaku UMKM di tengah pandemi ini untuk tetap berpikir inovatif dan kreatif agar roda perekonomian tetap berjalan. “Saya berharap seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dapat saling bergotong-royong serta saling memberikan semangat dan motivasi positif antara satu dengan yang lain terutama untuk menggalakkan digitalisasi UMKM, dan GOJEK telah menyerukannya. Saya tetap mengingatkan agar tetap menerapkan standar protokol kesehatan yang berlaku dalam menjalankan pelayanan,” tandasnya.
Sementara itu Vice President Gojek Indonesia Leo Wibisono Arifin mengatakan bahwa pandemi Covid-19 ini tidak hanya mengancam kesehatan, tapi juga ekonomi secara bersamaan. Ia mengakui sejarah mencatat selama krisis ekonomi terjadi baik di Amerika dan Eropa pada tahun 2008 hingga krisis Asia, UMKM tetap bisa bertahan dan menyelamatkan perekonomian bangsa.
Ia pun mengatakan, apa yang dilakukan GOJEK kali ini adalah langkah kecil untuk menyelamatkan perekonomian bangsa. Selama pandemi menurutnya terjadi perubahan besar yaitu penurunan mobilitas orang yang mengakibatkan transaksi online meningkat, harapan konsumen yang sebelumnya adalah murah dan kualitas sekarang berubah kepada pelayanan yang hygiene sehingga memerlukan protokol kesehatan, terakhir adalah kenaikan transaksi online. “GOJEK menjawab semua kebutuhan tersebut dan mengajak para UMKM kuliner untuk menuju ke perubahan tersebut,” tandasnya. (agp/gs)