KLUNGKUNG – Pemerintah Kabupaten Klungkung kembali menegaskan komitmennya dalam pelestarian dan edukasi budaya melalui penyelenggaraan Pameran Keris dan Pusaka serta Workshop Seni Budaya. Acara ini berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 19 hingga 20 September 2025, bertempat di Museum Semarajaya Klungkung.
Kegiatan budaya ini sengaja dikaitkan dengan peringatan Upacara Tumpek Landep, yang secara tradisional merupakan hari suci untuk menyucikan benda-benda tajam. Namun, Pemkab Klungkung memanfaatkan momen ini untuk mengajak masyarakat memahami makna yang lebih mendalam: menajamkan pikiran, menyucikan diri, dan menumbuhkan semangat berkarya.
Esensi Tumpek Landep di Era Modern
Acara secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, S.T., M.T., yang hadir mewakili Bupati Klungkung. Dalam sambutannya, Sekda Klungkung menekankan bahwa perayaan Tumpek Landep jauh melampaui sekadar persembahyangan terhadap benda fisik.
“Di era modern ini kita diajak untuk memahami esensi yang lebih dalam. Tumpek Landep adalah perayaan untuk ketajaman spiritual dan ketajaman pikiran,” ujarnya.
Sekda menambahkan bahwa ketajaman pikiran dan kebeningan hati adalah kunci utama untuk melahirkan karya-karya yang bermanfaat bagi pembangunan daerah. “Dengan ketajaman pikiran dan kebeningan hati, kita akan mampu membangun masyarakat yang maju, harmonis, tenteram, dan makmur,” imbuhnya, menekankan korelasi antara spiritualitas dan kemajuan sosial.
Edukasi dan Pelestarian Warisan Leluhur
Pameran ini menampilkan berbagai koleksi keris dan pusaka yang sarat dengan nilai sejarah, filosofi, dan budaya tinggi. Selain pameran, kegiatan ini dilengkapi dengan workshop seni budaya yang dirancang sebagai ruang edukasi interaktif bagi generasi muda maupun masyarakat umum. Tujuannya adalah memastikan bahwa pengetahuan tentang warisan budaya tidak hanya tersimpan di museum, tetapi juga dipahami dan dihayati oleh publik.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengajak seluruh masyarakat untuk hadir dan berkunjung ke Museum Semarajaya, guna menyaksikan keindahan warisan budaya leluhur sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap tradisi dan jati diri bangsa. Kegiatan ini diharapkan menjadi katalisator bagi semangat pelestarian budaya di tengah pesatnya perkembangan zaman.
(Admin-NSKLB)