DKLH Bali Dukung Kuat Inisiatif RHL dan Pemberdayaan Masyarakat Tabanan Menuju Bali Lestari

NangunSatKerthiLokaBali.com Tabanan, 1 Juli 2025 – Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui partisipasi aktif dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Kebun Bibit Rakyat (KBR), dan Penyerahan Bibit Produktif. Acara penting ini diselenggarakan di Tasta Zoo, Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, pada Senin, 30 Juni 2025.

Kegiatan ini merupakan hasil inisiatif Anggota Komisi IV DPR RI, Nyoman Adi Wiryatama, bekerja sama dengan BPDAS Unda Anyar. Sinergi antara legislatif dan lembaga teknis ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat mendorong pengelolaan hutan yang lebih berkelanjutan. Acara ini tidak hanya menjadi wadah sosialisasi, tetapi juga momen penyerahan bantuan bibit produktif kepada enam Kelompok Tani Hutan (KTH) yang tersebar di wilayah Tabanan. Seremoni ini juga dimeriahkan dengan kegiatan penanaman pohon bersama, sebagai bagian dari penutupan peringatan Bulan Bung Karno.

Kepala DKLH Provinsi Bali, Dr. Drs. I Made Rentin, AP., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya inisiatif seperti ini sebagai strategi vital dalam mewujudkan hutan yang lestari sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.

“Kami dari DKLH Provinsi Bali menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bentuk nyata upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” ujar I Made Rentin. Beliau juga menambahkan bahwa program RHL dan penyediaan bibit produktif adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Bali yang hijau dan berkelanjutan.

Made Rentin juga memaparkan data terkini mengenai perkembangan perhutanan sosial di Bali yang menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga saat ini, tercatat 136 kelompok perhutanan sosial telah terbentuk di seluruh Bali, dengan total luas garapan mencapai 26.727,95 hektar. Yang lebih membanggakan, program ini telah berhasil memberdayakan 92.137 kepala keluarga, menunjukkan peran aktif dan partisipasi masif masyarakat dalam mengelola serta melestarikan kawasan hutan secara berkelanjutan.

Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan model perhutanan sosial di Bali dalam menyeimbangkan konservasi lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Dengan pengelolaan yang partisipatif, masyarakat tidak hanya menjadi penjaga hutan, tetapi juga merasakan langsung manfaat dari keberadaan hutan tersebut.

Melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis ini, DKLH Provinsi Bali berharap dapat memperkuat kelembagaan KTH. Penguatan ini sangat krusial agar kelompok-kelompok tani hutan mampu mengelola bantuan bibit dan program perhutanan sosial secara efektif dan berkesinambungan. DKLH Bali optimis bahwa dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, program perhutanan sosial akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat, mewujudkan Bali yang hijau, lestari, dan sejahtera. (NSKLB)

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai