KLUNGKUNG – Semangat pelestarian nilai-nilai leluhur dan penguatan persatuan terwujud dalam pelaksanaan Pesamuan Agung Pasemetonan Ageng Trah Arya Kuthawaringin yang digelar di Pendopo Puri Agung Klungkung, pada Sabtu, 26 September 2025. Acara tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Klungkung, I Made Satria.
Pesamuan Agung ini memiliki makna penting sebagai wujud nyata komitmen seluruh anggota trah untuk melestarikan warisan leluhur, mempererat tali persaudaraan (pasemetonan), dan secara kolektif memajukan trah tersebut.
Benteng Pelestarian Budaya dan Sejarah
Bupati Satria, yang juga merupakan Trah Arya Kuthawaringin, dalam sambutannya menegaskan peran vital pasemetonan ini bagi daerah.
“Pasemetonan Ageng Trah Arya Kuthawaringin memiliki peran yang sangat penting tidak hanya sebagai wadah silaturahmi, tetapi juga sebagai benteng pelestarian budaya, sejarah, dan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi warisan berharga bagi generasi penerus,” ujar Bupati Satria.
Beliau menambahkan bahwa keberadaan trah ini merupakan bagian integral dan aset tak ternilai bagi kekayaan budaya di Klungkung. Bupati pun berpesan keras kepada seluruh anggota untuk menjaga persatuan: “Jaga pasemetonan, jangan mengedepankan emosional dan ego sektoral,” tegasnya.
Program Kerja Harus Sinergi dengan Pembangunan Daerah
Lebih lanjut, Bupati Satria berharap program kerja yang akan dirumuskan dalam Pesamuan Agung ini tidak hanya berfokus pada kegiatan internal trah, tetapi juga harus bersinergi dengan program-program pembangunan daerah.
“Program yang disusun haruslah adaptif, visioner, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas,” imbuhnya. Ia memberikan contoh sinergi, antara lain melalui kegiatan sosial, pelestarian lingkungan, pengembangan potensi generasi muda, dan yang paling utama adalah pembangunan pura pedharman di Besakih.
Agenda Strategis Trah
Sementara itu, Ketua Panitia, Ketut Saban, menjelaskan bahwa Pesamuan Agung ini merupakan kali pertama dilaksanakan untuk Pasemetonan Ageng Trah Arya Kuthawaringin.
“Pesamuan Agung kali ini memiliki agenda yang sangat strategis, yaitu Penyampaian Program Kerja dan Pemilihan Pengurus periode mendatang,” jelas Ketut Saban. Hal ini menandakan keseriusan trah untuk memiliki kepengurusan yang solid dan program kerja yang terencana demi keberlanjutan organisasi dan pelestarian warisan leluhur.
(Admin-NSKLB)