DENPASAR, Bali – Sebagai destinasi pariwisata dunia, Bali punya tantangan besar untuk terus membangun literasi digital yang bijak dan produktif. Hal ini ditegaskan oleh Agung Gempa, seorang praktisi IT dan Digital berpengalaman yang sudah berkecimpung di dunia digital sejak tahun 1997.
Menurut Agung Gempa, ditemui di Kantornya di Renon Denpasar, sabtu 14-6-2025, penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi digital secara bijak adalah suatu keharusan di tengah arus globalisasi. “Perkembangan IT Digital wajib dikuasai dan dipergunakan dengan bijak di tengah globalisasi,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya untuk selalu mengedepankan norma dan etika dalam membangun komunikasi di media sosial.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2025, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta orang, atau sekitar 74,6% dari total populasi. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi digital besar di dunia, menunjukkan betapa krusialnya penggunaan internet dan media sosial yang positif.
Meskipun laju transformasi digital begitu pesat, Agung Gempa menegaskan komitmen untuk menjaga nilai-nilai luhur Bali. “Kita maju di era digital, tetap mempertahankan tradisi, adat, dan budaya di Bali,” tambahnya, menunjukkan visi yang selaras antara kemajuan teknologi dan pelestarian identitas lokal.
Agung Gempa juga mengajak semua lintas generasi di Bali, terutama para pengguna media sosial, untuk bersinergi. “Kita semua saling rangkul, kuatkan persahabatan, angkat potensi di sekeliling kita, untuk generasi kita ke depan mendapatkan jejak digital yang baik dan Bali semakin baik dan Indonesia semakin maju di mata dunia,” pungkasnya. Ia juga mendorong agar potensi wilayah serta pembangunan yang sudah dan sedang berlangsung di Bali dipublikasikan secara bijak. “Mari bersama bangun branding Bali yang lebih baik di mata dunia,” ajaknya, menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mempromosikan keindahan dan kemajuan pulau dewata.
