Pemprov Bali Atensi Subak Getih Buleleng, Sertifikasi Kawasan Padi Organik! Petani, Saatnya Raih Keuntungan dan Lestarikan Alam Bali!

NangunSatKerthiLokaBali.com, Buleleng | Kabar baik datang dari Subak Getih, Desa Sudaji, Buleleng. Pada 24 Juni 2025, Kelompok Tani SAS, dengan semangat lintas generasi, telah mengambil langkah maju yang patut dicontoh oleh petani Bali kususnya gerasi muda. Mereka menyambut hangat tim Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Kerta Bali Sejahtera di Rumah Pusaka, ikonik Desa Sudaji yang dilengkapi dengan resto yang asri. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut cepat atas permohonan sertifikasi organik untuk kawasan padi mereka. Ini adalah bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan Bali sebagai Pulau Organik dan kesempatan emas bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan sambil melestarikan lingkungan.

Kelompok Tani SAS bukan sekadar kelompok biasa. Anggotanya terdiri dari pemuda dan petani setempat, dibimbing langsung oleh para ahli pertanian berdedikasi penuh seperti I Ketut Kariada dan Nengah Suparman. Kehadiran para ahli ini memastikan pendampingan teknis yang kuat dalam memajukan pertanian organik di Subak Getik. Semangat kolaborasi dan keinginan untuk berinovasi inilah yang akan membawa pertanian Bali ke tingkat yang lebih tinggi.

Bali Menuju Pertanian Berkelanjutan: Perda Nomor 8 Tahun 2019 Jadi Panduan Kita!
Penerapan sistem pertanian organik di Bali bukan hanya sekadar tren, melainkan amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pertanian organik tidak hanya menghasilkan pangan berkualitas tinggi, tetapi juga tidak mencemari lingkungan. Ini sejalan dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” yang bertujuan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya.

“Adanya pertanian organik ini mengurangi pupuk kimia dan juga pestisida. Jadi sekarang tanahnya lebih berkualitas,” ujar Gubernur Koster, menekankan pentingnya menjaga kesuburan tanah dan kesehatan ekosistem. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian Bali.

Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan keseriusannya dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) Kerta Bali Sejahtera, yang berada di bawah naungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. LSO ini merupakan implementasi nyata dari Perda Sistem Pertanian Organik dan berperan krusial dalam Memberikan jaminan kualitas produk organik. Konsumen semakin cerdas dan peduli akan kesehatan. Sertifikasi organik akan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk Anda. Dengan standar yang jelas, konsumen dapat yakin bahwa produk yang mereka beli benar-benar organik.

Meningkatkan nilai tambah bagi petani. Produk organik memiliki harga jual yang lebih tinggi, artinya pendapatan Anda akan meningkat signifikan!

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, SP, M.Agb melalui sambungan WhatsApp, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Kelompok Tani SAS, atas komitmen mereka dalam mengembangkan kawasan padi organik. “Ya… kami akan kawal perjalanan tahapan menuju sertifikasi organik, guna semuanya berjalan dengan baik sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan,” tegasnya, menjamin dukungan penuh dari pemerintah.

Ketua Koperasi Bali Bangkit Sejahtera, I Ketut Sugihantara, mengungkapkan bahwa Poktan ‘SAS’ yang berada di Subak Getih adalah bagian dari kelompok Koperasi KMP-BBS yang bergerak sinergi dan gotong royong mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Bali. “Mohon dibantu dengan baik, supaya seluruh tahapan menuju organik berjalan sukses, guna kebaikan dan kemajuan petani dan kelestarian alam Bali,” harapnya kepada Pemerintah Provinsi Bali.

Yang lebih membanggakan, Ketua Kelompok Tani SAS, Bayu Pati Yuda, didampingi Pak Sumo dan tim, menyampaikan bahwa pasar untuk padi organik sudah sangat diminati! “Sudah terbukti pada panen perdana dan kedua ini hasil padi kami sudah terserap 100% di pasar, baik langsung dan secara digital,” ungkap Pak Sumo. Ini adalah bukti nyata bahwa permintaan pasar akan produk organik sangat tinggi!

Agung Gempa, seorang pelaku digital dan industri kreatif, membenarkan antusiasme pasar. “Kami PT SIMAS grup, perusahaan IT Digital sudah pasarkan dengan berbagai cara kekinian, baik mengundang pelaku usaha yang akan menyerap hasil padi sehat organik dan dipasarkan secara digital, hari ini kami kekurangan stok beras organik, respon pasar sangat bagus. Semoga terus dapat ditingkatkan.” Ia juga menegaskan bahwa implementasi kebijakan Gubernur Koster dalam pertanian organik mendapat respon sangat baik di pasar, dan harga pun menyesuaikan dengan kualitas.

Perjalanan konsisten Kelompok Tani SAS di Subak Getih, didukung oleh para ahli pertanian seperti I Ketut Kariada dan Nengah Suparman, Koperasi KMP-BBS adalah bukti nyata bahwa pertanian organik bukan hanya mimpi, melainkan masa depan yang menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali, LSO Kerta Bali Sejahtera, dan pasar yang sangat responsif, kini adalah waktu yang tepat bagi penggiat pertanian untuk beralih ke sistem pertanian organik, ungkap Agung Gempa. (NSKLB)

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai