Subak Getih Desa Sudaji Buleleng: Pelopor Padi Sehat Organik Bali, Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Kearifan Lokal

NangunSatKerthiLokaBali.com, Buleleng, 23 Juni 2025 – Di tengah gempuran produk pertanian konvensional, Subak Getih, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, kini menjadi sorotan sebagai pionir yang tengah serius berproses menuju sentra produksi padi sehat organik di Bali. Inisiatif strategis ini merupakan manifestasi nyata dari visi pembangunan Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang diperkuat oleh landasan hukum Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik. Perda ini sendiri menjadi payung hukum komprehensif yang mendorong seluruh lini pertanian di Bali untuk bertransformasi ke arah praktik-praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dedikasi Kelompok Tani SAS dan Investasi Swadaya

Proses perintisan kawasan padi organik ini dimulai di lahan seluas kurang lebih 1 hektar. Pengelolaannya dilakukan secara mandiri dan penuh dedikasi oleh Kelompok Tani SAS, sebuah kelompok yang telah dibentuk sejak tahun 2023. Seperti yang dijelaskan oleh I Ketut Sugihantara, selaku pemilik lahan sekaligus Ketua Koperasi Multi Pihak Bali Bangkit Sejahtera, langkah ini adalah implementasi riil di lapangan dari Visi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali di sektor pertanian organik.

“Sepenuhnya kami biayai dari seluruh tahapan awal hingga tahun 2025 ini. Kami secara ketat mengikuti proses tahapan sertifikasi organik yang difasilitasi penuh oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali,” terang Sugihantara, menunjukkan komitmen kuat dari pihak petani dan koperasi dalam mewujudkan cita-cita ini.

Sinergi Pertanian Organik dengan Pariwisata Berbasis Budaya

Sugihantara, yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Desa Sudaji, menegaskan harapannya agar inisiatif mulia ini dapat bersinergi dengan semua pihak, baik pemerintah maupun pelaku industri. Terlebih lagi, Desa Sudaji sendiri merupakan desa wisata yang telah memiliki branding tersendiri berkat kekayaan tradisi budaya serta alamnya yang lestari dan indah.

“Kawasan Padi Organik ini akan menjadi nilai tambah signifikan bagi pariwisata kami, sekaligus membangun sebuah destinasi organik yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga lestari secara ekologis dan budaya,” ujarnya optimis. Konsep ini akan memperkaya pengalaman wisatawan yang mencari otentisitas dan keberlanjutan.

Proses Disiplin dan Pendampingan Ahli

Bayu Pati Yuda, mewakili tim pelaksana lapangan, menekankan bahwa seluruh tahapan dalam membangun kawasan padi menuju organik ini diterapkan dengan disiplin tinggi dan penuh kehati-hatian. Hal ini krusial untuk memastikan standar organik terpenuhi, dari persiapan lahan, penanaman, hingga panen. Pendampingan berkelanjutan diberikan oleh Tim Ahli Pertanian yang kompeten, I Ketut Kariada dan I Nengah Suparman, yang telah lama berkecimpung dan ahli di bidang pertanian organik.

Sebagai langkah lanjutan, pada bulan Juni 2025 ini, Kelompok Tani SAS telah secara resmi bersurat kepada Pemerintah Provinsi Bali. Surat ini bertujuan untuk meminta pendampingan dan arahan lebih lanjut terkait proses sertifikasi Padi Organik di Subak Getih yang mereka kelola, menunjukkan keseriusan mereka untuk meraih pengakuan resmi.

Dukungan Penuh Pemerintah Provinsi Bali

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, SP., M.Agb., saat dihubungi, membenarkan bahwa salah satu fokus utama dari implementasi Visi Gubernur Bali Wayan Koster adalah meningkatkan pertanian organik di Bali.

“Kami akan kawal seluruh tahapan dari kelompok-kelompok tani di Bali, khususnya di Subak Getih yang sedang dalam tahapan menuju sertifikasi organik. Ini adalah prioritas yang sejalan dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik yang telah menjadi fondasi kebijakan kami,” tegas Dr. Sunada.

Beliau menutup dengan seruan, “Bersama kita sukseskan visi pembangunan Bali di sektor pertanian, mewujudkan Bali organik, menghasilkan produk sehat, menjaga alam lestari, dan melestarikan adat tradisi budaya adiluhung Bali. Ini adalah komitmen kita bersama untuk masa depan Bali yang lebih baik.”

Dukungan Digital dari Agung Gempa dan PT Simas

Dukungan penuh terhadap inisiatif ini juga datang dari sektor industri kreatif digital. Agung Gempa bersama PT Simas grup, perusahaan media dan IT digital, menyampaikan komitmen mereka untuk mendukung penuh kelompok-kelompok industri kreatif di Bali, termasuk sektor pertanian organik.

“Kami telah memfasilitasi dukungan digital dari tahapan sosialisasi hingga membangun platform digital khusus guna penguatan sosialisasi dan pengenalan produk pertanian organik yang dikembangkan, khususnya di Subak Getih Sudaji Buleleng. Astungkara, respons pasar sangat baik. Semoga ini menjadi nilai tambah bagi pasar beras organik Bali di kancah perdagangan nasional dan global, dan kawasan ini dapat mendongkrak destinasi wisata baru di Sudaji Bali Utara. Suksma,” tutur Agung Gempa, menunjukkan optimisme terhadap dampak ekonomi dan pariwisata dari inisiatif ini.

Bagikan:

Mungkin Anda Menyukai