Denpasar, (NSKLB) – Metode gotong royong yang diterapkan Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan di Bali, utamanya di bidang adat dan budaya yang ditransformasikan ke dalam pengakuan dan penguatan Desa Adat, sebagaimana diatur dengan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Denpasar dan Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar.

Sehingga dengan niatnya yang tulus dan lurus, Gubernur Koster sukses mewujudkan Gedung MDA Kota Denpasar dengan menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Pembangunan Daerah Bali sebesar Rp 3,3 milyar dan berdiri megah di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Bali dengan luas tanah 34,7 are, lengkap dengan gaya bangunan arsitektur Bali berlantai dua.

Didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, IGA Ketut Kartika Jaya Seputra, dan Bendesa Madya MDA Kota Denpasar, Anak Agung Sudiana, Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini lebih jauh menjelaskan, ada enam Gedung MDA Kabupaten/Kota di Bali yang sudah Saya resmikan dari awal tahun 2021, meliputi 1). Gedung MDA Kabupaten Gianyar; 2). Gedung MDA Kabupaten Jembrana; 3). Gedung MDA Kabupaten Tabanan; 4). Gedung MDA Kabupaten Buleleng; 5). Gedung MDA Kabupaten Karangasem; dan terbaru 6). Gedung MDA Kota Denpasar. Selanjutnya akan ada peresmian Gedung MDA Kabupaten Bangli, Gedung MDA Kabupaten Badung, dan Gedung MDA Kabupaten Klungkung,” jelas Gubernur Bali. (AGP/GS)