NangunSatKerthiLokaBali – Demikian disampaikan Ny Putri Koster selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali saat menjadi narasumber dialog apresiasi sastra bersama Teater Jineng dengan tema ‘Bulan Bung Karno dan Bulan Cinta Pancasila’ yang disiarkan langsung RRI Pro-2 Denpasar, Sabtu (29-6-2019).
Putri Koster menyulut semangat generasi muda agar meneladani Bung Karno sebagai sosok pemimpin yang sangat berjasa dan merupakan tokoh penting bagi negeri ini. “Beliau hadir ketika bangsa ini ada. Sebagai Bapak Proklamator, beliau membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan,” ujarnya.
Ny Putri Suastini Koster menilai bahwa Bung Karno merupakan sosok pria sekaligus pemimpin perjuangan kemerdekaan bangsa yang unik.
Selain sebagai negarawan, Bung Karno juga seorang seniman dan budayawan. Banyak ucapan-ucapan Bung Karno yang begitu puitis dan mengandung makna yang sangat dalam. Satu di antara ‘seabreg’ ujaran dan buah pikiran Bung Karno adalah konsep Trisakti, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.
Begitupun ketika berada di tempat pengasingan, sosok Bung Karno banyak menghabiskan waktu dengan menyalurkan bakatnya di bidang teater. Demikian disampaikan Ny Putri Koster selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali saat menjadi narasumber dialog apresiasi sastra bersama Teater Jineng dengan tema ‘Bulan Bung Karno dan Bulan Cinta Pancasila’ yang disiarkan langsung RRI Pro-2 Denpasar, Sabtu (29-6-2019).
Pada kesempatan itu, Ny Putri Koster dengan ekspesinya yang khas sebagai seorang seniman, tampak begitu tegas dengan wejangannya yang mampu menyulut semangat generasi muda untuk mampu meneladani pola pikir dan pola tindak Bung Karno.
Menurut istri Gubernur Bali Wayan Koster itu, Bung Karno adalah sosok pemimpin yang sangat berjasa dan merupakan tokoh penting bagi negeri ini. “Beliau hadir ketika bangsa ini ada. Sebagai Bapak Proklamator, beliau membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan,” ujarnya menandaskan.
Bercermin dari kepribadian Bung Karno, Ny Putri Koster berpendapat bahwa sosok pemimpin harus berani tegas tetapi lentur serta tidak bertangan besi. “Itu semua ada pada diri Bung Karno,” katanya menjelaskan.
Khusus kepada generasi muda, Ny Putri Koster mengingatkan agar mereka tidak lupa sejarah. “Jadikan kegiatan belajar sejarah sama nikmatnya dengan membaca dongeng. Apalagi sekarang berbagai informasi mudah diperoleh,” ujarnya.
Pada bagian lain, perempuan yang juga dikenal sebagai seniman multitalenta ini mengingatkan pula tentang kewajiban anak untuk menghormati catur guru. Selain orang tua yang merupakan guru rupaka, anak muda hendaknya juga hormat pada guru wisesa (pemerintah). “Anak muda jangan sukanya membully pemerintah. Kalau ada aspirasi, sampaikan dengan santun,” ucapnya mengharapkan.
Di samping itu, Ny Putri Koster mengingatkan pula bahwa Bali tak akan hidup jika masyarakatnya, terutama kalangan generasi muda, tak mencintai seni dan budaya. Menurutnya, salah satu seni yang menarik untuk ditekuni adalah sastra, yang salah satu unsurnya adalah puisi.
“Anak-anak yang menekuni sastra akan kaya imajinasi. Dan mereka yang menekuni puisi tak akan mudah percaya hoax atau berita bohong, karena mereka biasanya tak akan menelan mentah-mentah sebuah informasi. Mereka sudah terbiasa menguliti bahasa,” kata wanita yang juga deklamator tersebut.
Dialog apresiasi sastra pada kesempatan itu juga diisi pembacaan puisi yang berjudul ‘Aku Melihat Indonesia’ karya Bung Karno oleh Ny Putri Koster. Selain itu, dibawakan puisi ‘Pandu’ dari Teater Kuning dan Andrew dari Australia.
#NangunSatKerthiLokaBali
#KramaBali